Tanpa Meminta dan Memaksa
Secret admirer. Ya, pengagum rahasia. Itu yang sering anak muda sekarang
lakukan. Menjadi pengagum rahasia itu ya ada suka, ada juga duka.
Mengagumi seseorang tapi secara diam-diam. Diam-diam? Iya, seseorang
yang kamu sukai tidak pernah tahu perasaan yang kamu miliki, bahkan
mungkin tidak mengenal sosokmu karena kamu merahasiakan identitasmu dan
menyembunyikan perasaanmu. Hanya rasa malu, malu dan malu yang selalu
ada di pikiranmu.
Terkadang kamu tidak memiliki alasan untuk menjadi pengagum rahasia. Mungkin menurut pandangan oranglain seseorang yang kamu kagumi tidaklah tampan, tidaklah keren, tidaklah manis, atau mungkin ia terlihat jutek? Tapi semua hal itu akan kalah jika kamu mengagumi seseorang tanpa alasan, dan mungkin suatu saat ketika kamu mengetahui beragam kekurangannya kamu malah tetap mengaguminya dan tidak mempedulikan apa yang dikatakan orang-orang tentangnya.
Eh, tapi tidak jarang lho kata hanya mengagumi itu berubah menjadi menyayangi, mencintai dan tidak ingin kehilangan.
Menjadi pengagum rahasia sering menjadi pilihan bagi seorang perempuan. Selain hanya bisa menunggu cinta datang, apalagi yang harus dilakukan seorang perempuan jika seorang laki-laki yang disukainya tidak mempunyai jiwa yang peka? Tentu menjadi seorang pegagum rahasia.
Seperti seorang perempuan super biasa siswi kelas XI SMK Mekar Harum bernama Mikki Sei ini yang memilih menjadi seorang pengagum rahasia selama 3 tahun.
Seperti biasa pukul 06.15 pagi saat sinar matahari baru menampakkan secuil sinarnya Mikki sudah berdiri di balkon di depan kelasnya demi melihat Kenichi Hikaru, sesosok laki-laki yang ia kagumi sejak lama. Sepertinya ia harus dan wajib menjadi orang pertama yang melihat sosok laki-laki yang menurutnya berparas tampan dan bertubuh ideal itu.
“Heehhh!!!” tiba-tiba ada seseorang yang mencoba mengagetkan Mikki dengan menepuk pundaknya dari belakang.
“Kyaaa.. Aiko, aku kira apaan!! Diem dulu deh!” ucap Mikki dengan wajah yang tegang.
“Emang kamu lagi liat apaan sih Mik? Serius banget?!!” tanya Aiko bingung.
“Mikki.. Kamu lagi liat apaan sih? Mikki..??? Mikki....?!!!” tanya Aiko yang kesekian kalinya dengan mimik muka yang sedikit kesal.
“Swaaaaassshhh......!!!” Tiba-tiba seorang laki-laki yang menurut Mikki Sei itu tampan, bertubuh tinggi, putih, dan ber-headset itu berjalan di hadapan Mikki menuju kelasnya sambil memasukkan kedua tangan kedalam saku celananya.
Angin-angin cinta dan keringat dingin seolah memutari sekujur tubuh Mikki. Sontak hati dan jantung Mikki bergetar, berdetak tak menentu, sepertinya ia takut jantungnya lepas. Ia seperti orang yang kehilangan arah.
“Yaelah, pantesan kayak orang mau mati gitu. Eh taunya ada Keni si makhluk kece itu ya. Wuuuu...” ucap Aiko sambil menyenggol-nyenggol tubuh Mikki.
“Aikoooo, apaan sih? Jangan keras-keras gitu deh ngomongnya, nanti ada yang denger!!” bisik Mikki hati-hati.
“Lebay deh kamu Mik. Eh Mik aku mau nanya kenapa sih kamu milih jadi pengagum rahasia kayak gini? Kamu jadi pengagum rahasianya dia udah hampir 2 tahun loh. Kamu gak sakit hati Mik? Dan kamu udah ngelakuin segala hal buat bahagiain dia tanpa sepengetahuan dia.” tanya Aiko penasaran.
“Hmmm.. Aku juga gak tau kenapa, Aiko. Yang aku tau jadi pengagum rahasia itu asik, serasa hidup di dunia teka-teki, hidup aku serasa banyak warnanya. Liat dia dari kejauhan aja udah seneng sampe suka susah nafas. Apalagi kalau dia ada di deket aku, hati aku dag dig dug gak jelas kayak mau mati, gila kan? Tapi kadang sakit hati juga sih. Kamu tau gak sakit hatinya kenapa?” jawab Mikki dengan tenang.
“Kenapa tuh Mik?” tanya Aiko penasaran lagi.
“Aku sakit hati kalau dia kenapa-kenapa. Rasanya aku benci liat dia sedih. Aku selalu ngeluh, kenapa aku gak bisa jagain dia sepenuhnya sih? Kenapa aku gak bisa ngehapus air matanya sih dikala dia lagi terpuruk rapuh? Seenggaknya kenapa aku gak bisa ada di samping dia dan dengerin semua cerita buruknya? Aku cuma bisa liatin dia dari kejauhan, cuma bisa cari info tentang dia sana-sini dan cuma bisa do’ain segala hal yang terbaik buat dia. Itu yang selalu buat hati aku sakit, Aiko.. Sakiiiit banget!!” jawab Mikki dengan matanya yang berkaca-kaca.
“Jujur, aku salut sama kamu Mik. Aku bisa rasain apa yang kamu rasain. Aku yakin do’a itu cara paling ampuh buat lindungin dia, do’a itu cara kamu meluk dia dalam kemasan yang berbeda Mik. Dan aku rasa Mikki Sei itu masuk kategori cewe yang kuat nahan perasaannya. Ganbatte, Mikki!!” ucap Aiko sambil memeluk dan mengusap-ngusap kepala Mikki.
“Thanks Aiko.. Kamu emang sahabat yang paling ngertiin perasaan aku.” jawab Mikki di pelukan Aiko, sahabatnya sejak lama.
*****
Waktu berlalu begitu cepat. Tak terasa kini siswa-siswi SMK Mekar Harum sudah harus bersiap-siap untuk melaksanakan Ulangan Akhir Semester (UAS) genap.
Dan.. Mikki Sei masih dengan prinsip kuatnya menjadi seorang pengagum rahasia yang bahkan sampai Ujian Akhir Semester berakhir. Lagi-lagi sampai naik kelas menjadi siswa kelas XII pun ia masih belum memiliki nyali walaupun hanya untuk mengucapkan sepatah kata “Hai...” pada sang pemicu detak jantung hatinya itu.
Di balkon di depan kelasnya Mikki duduk sembari menyisipkan curhatannya kepada Yang Maha Penyayang, “Tuhan.. Sampai kapan aku harus menahan rasa yang terus bertumbuh di hati ini? Untuk tak sengaja berada di dekatnya saja aku seperti susah bernafas, apalagi jika aku menatap kedua bola matanya? Mungkin aku akan mati gemetaran. Bantu aku Ya Tuhan.. Bantu aku mengatasi semua rasa takut dan rasa malu ini, kuatkan aku jika aku berada di dekatnya dan menatap matanya, bantu aku untuk mengungkapkan rasa dan rahasia yang selama ini aku sembunyikan darinya. Begitu banyak ketakutan yang muncul jika aku mengungkapkan semua ini. Aku malu.. Aku sama sekali tidak memiliki paras cantik dan penampilan yang menarik. Aku bukan seperti mantan kekasihnya & teman-temannya yang berparas sempurna, aku bukanlah perempuan yang dia harapkan dan impikan. Aku takut ketika aku mengungkapkan semuanya lalu ia tahu siapa aku sebenarnya, ia malah membuang muka dan meninggalkanku karena milihat sosokku yang begitu menjengkelkan. Tuhan.. Aku berharap suatu saat nanti cerita bahagia akan kau berikan untukku dan untuknya, Kenichi Hikaru. Aamiin..”
*****
“Huuuh.. Sejuknya udara pagi ini..” Mikki Sei menarik dan menghembuskan nafas sejenak, berharap hari ini, di acara perpisahan ini, akan menjadi hari yang bahagia untuknya dan untuk semua.
Perjuangan ia dan teman-temannya di SMK Mekar Harum akan berakhir. Suka, duka, bahagia, air mata, sebentar lagi akan berubah menjadi satu cerita yang takkan terlupa dan akan selalu terkenang. Aneka model kebaya yang cantik dan Jas hitam elegan digunakan para lulusan sebagai kenangan terakhir di SMK Mekar Harum tercinta.
Acara demi acara mereka lewati dengan senyuman dan air mata. Esok dan seterusnya adalah waktu mereka untuk terus menggapai mimpi, meraih cita-cita dan angan mereka lagi. Mimpi masih belum berakhir disini !
Eh tunggu dulu, masih ada masalah yang harus Mikki Sei selesaikan terlebih dahulu di sekolah ini. Ya.. mengungkapkan rasa dan rahasianya pada “Kenichi Hikaru”.
“Ayo Mik.. Kalo kamu gak ngungkapin perasaan kamu sekarang, kapan lagi? Sekarang kita udah bener-bener mau pisah Mikki..!!” ucap Aiko yang mencoba memberi semangat pada Mikki.
“Ta.. Tapi Aiko...”
“Gak ada tapi-tapian ! Ayo, aku anter kamu buat nemuin dan jelasin semuanya ke Keni.” ucap Aiko tegas.
Kali ini mereka berhasil menemukan Keni sedang berdiri sendiri di balkon dekat kelasnya berada. Seperti biasa ia sedang mendengarkan musik dengan headset andalannya. Dan penampilannya dengan memakai jas hitam elegan kali ini sungguh membuat Mikki terpesona.
“Cepet kesana Mik..! Aku tunggu kamu disini.” bisik Aiko kepada Mikki Sei.
“Ta..ta..tap.. Huh! Ya udahlah. Do’ain aku ya, Aiko!!” jawab Mikki dengan wajahnya yang pucat.
*****
“Maaf.. Kenichi Hikaru..??” sapa Mikki dengan hembusan nafas yang tak beraturan.
“Ya, aku Kenichi Hikaru. Ada apa?”
“Ada sesuatu yang pengen aku sampein dan jelasin ke kamu. Bolehkan? Sebentar aja kok.”
“Ya, boleh. Lagian aku lagi nyantai kok.”
“Aku.. na.. nama aku Mikki Sei. Maaf aku lancang, se..se.. sebenernya aku Pengagum Rahasia kamu dari dulu, sejak 3 tahun yang lalu, Ken. Aku suka semua yang ada di diri kamu. Aku suka hati kamu, kekonyolan kamu, dan yang jelas kamu itu beda. Awalnya yang aku rasain cuma kagum, aku tetaplah aku yang cuman berani merhatiin kamu dari kejauhan walaupun aku tau kamu gak pernah sadar aku perhatiin, bahkan untuk bilang “hai” pun aku gak pernah bisa. Wajah kamu terlalu menyebalkan buat disapa. Kamu alesan aku senyum, tapi kamu juga alesan aku pusing. Semua tentang kamu itu cuma khayalan yang melebihi batas wajar. Macem-macem cara aku lakuin biar setiap waktu aku bisa tau keadaan kamu. Tapi setelah aku tau kamu lebih jauh, entah kenapa aku tiba-tiba sayang sama kamu. Aku takut kamu kenapa-kenapa, aku takut kehilangan kamu, aku benci liat kamu sedih. Dari dulu aku pengen ngungkapin semua ini sama kamu. Tapi aku terus dihantuin rasa malu. Aku ini siapa? Aku nyadar diri, aku ini cuman cewek biasa yang gak punya nyali. Emm.. Tapi Ken kamu santai aja ya, lagian ini hari terakhir kita ketemu kok. Terserah kamu mau inget atau lupain hal ini, yang penting aku udah jelasin semua, yang penting aku tulus sayang sama kamu, aku cinta sama kamu, yang penting hati aku udah agak lega. Aku gak minta apalagi maksa kamu cinta sama aku kok Ken. Sekali lagi maaf.. maaf.. maaf aku lancang, maafin aku yang cuma bisa jadi seorang pengecut yang bikin kamu pusing dan selalu ngikutin bayang-bayang kamu. Arigatou gozaimasu (terima kasih) buat semuanya.. Aku pulang duluan ya. Bye, Kenichi Hikaru..”
*****
Sedikit tenang. Ya, setidaknya sekarang perasaan Mikki Sei tidak terlalu mengganjal seperti dulu. Meski ia sedikit kesal karena tadi Keni tidak mengucapkan sepatah kata apapun ketika Mikki berbicara panjang lebar, ia jutek sekali.
“DDRRTTTTT..DDRRRTTTT...” tiba-tiba handphone Mikki bergetar, terdengar seperti getaran pesan masuk.
“Mikki Sei?”
“Ya, ini siapa?”
“Terima kasih. Kamu sudah mengajarkanku banyak hal tentang tulusnya menyayangi dan
mencintai tanpa mengharap balasan. Teruslah
menjadi pengagum rahasiaku. Karena sebenarnya
aku juga mengagumi, meperhatikanmu, mencintai
dan menyayangimu dari sejak dulu, Mikki Sei..
Dari pria tampan yang kau kagumi & kau sayangi
selama 3 tahun, -Kenichi Hikaru-“
Akhirnya.. sekarang Mikki Sei mengerti, jika kita mengagumi atau bahkan sampai menyayangi seseorang, ungkapkanlah, jangan memendam sendiri di dalam hati, jangan takut, jangan. Karena jika kita mau berusaha, tangan Tuhan akan selalu membantu mewujudkan mimpimu bagaimanapun jalannya.
“Terkadang, sesuatu yang kita lakukan tanpa meminta atau memaksa imbalan itu memang menyedihkan. Tapi semua yang kita lakukan akan indah pada waktunya jika kita melakukannya dengan rasa yakin dan penuh cinta.. Do what you love, love what you do.”